KEMISKINAN
Pengertian Kemiskinan
Selama
ini sebenarnya sudah banyak dilakukan studi tentang kemiskinan, tetapi jawaban
atas pertanyaan apa itu kemiskinan dan apa pula faktor penyebab kemiskinan
sulit diberantas umumnya masih simpang-siur. Antara ahli yang satu dengan ahli
yang lain telah melukiskan masalah ini secara berbeda-beda. Levitan (1980)
misalnya mendefinisikan kemiskinan sebagai kekurangan barang-barang dan
pelayanan-pelayanan yang dibutuhkan untuk mencapai suatu standar hidup yang
layak. Sedangkan menurut Schiller (1979), kemiskinan adalah ketidaksanggup-an
untuk mendapatkan barang-barang dan pelayanan-pelayanan yang memadai untuk
memenuhi kebutuhan sosial yang terbatas. Dan, dengan nada yang sama Emil Salim
mendefinisikan kemiskinan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan
hidup yang pokok (Ala, 1981: 1-3).
Di mata sebagian ahli, kemiskinan acapkali didefinisikan semata hanya sebagai
fenomena ekonomi, dalam arti rendahnya penghasilan atau tidak
dimilikinya mata pencaharian yang cukup mapan untuk tempat bergantung hidup.
Pendapat seperti ini, untuk sebagian mungkin benar, tetapi diakui atau tidak
kurang mencerminkan kondisi riil yang sebenarnya dihadapi keluarga miskin.
Kemiskinan sesungguhnya bukan semata-mata kurangnya pendapatan untuk memenuhi
kebutuhan hidup pokok atau standar hidup layak, namun lebih dari itu esensi
kemiskinan adalah menyangkut kemungkinan atau probabilitas orang atau keluarga
miskin itu untuk melangsungkan dan mengembangkan usaha serta taraf kehidupannya.
A.
Penyebab
kemiskinan
Masalah kemiskinan
memang telah lama ada sejak dahulu kala. Pada masa lalu umumnya masyarakat
menjadi miskin bukan karena kurang pangan, tetapi miskin dalam bentuk minimnya
kemudahan atau materi. Dari ukuran kehidupan modern pada masa kini mereka tidak
menikmati fasilitas pendidikan pelayanan kesehatan, dan kemudahan-
kemudahan lainnya yang tersedia pada jaman modern.
Badan Pusat Statistik
mencatat, indeks kemiskianan pada Maret 2012 sebesar 0,36. Padahal, pada
September 2012 menjadi 0,61. Kenaikan indeks ini menunjukan dua hal, yaitu
semakin melebarnya kesenjangan antar penduduk miskin dan juga semakin rendahnya
daya beli dari masyarakat kelompok miskin karena ketidakmampuan mereka memenuhi
kebutuhan dasar untuk hidup sampai dengan batas pengeluaran garis kemiskinan
yang hanya sebesar Rp 259.520 per bulan.
B.
Dampak
Kemiskinan
Sekarang kemiskinan
sudah memberikan dampak yang beraneka ragam mulai dari tindak kriminal,
pengangguran, kesehatan terganggu, dan masih banyak lagi. Kemiskinan memang
dapat menyebabkan beragam masalah tapi untuksekarang masalah yang paling
penting adalah bagaimanacaranya anak-anak
kecil yang sama sekali tidak mampu dapat bersekolah dengan baik seperti
anak-anak lainnya. Pertamaitulah masalah yang harus dipecahkan oleh
pemerintahkarena jika masalah itu tidak dapat dibereskan maka akan muncul masalah-masalah baru yang lebih
banyak lagi. Dan juga banyak orang-orang miskin terkena penyakit tapi
merekasulit untuk berobat ke dokter karena
mahal, walapun pemerintah
sudah memberikan kartu kemiskinan tapi itu tidak menjamin di rumah sakit.
C. Cara Penanggulangan Kemiskinan
Upaya penanggulangan
kemiskinan pada hakekatnya merupakan upaya bersama dari semua pemangku
kepentingan, sehingga membutuhkan sinergi dan kemitraan dengan semua pihak.
Pemerintah, termasuk pemerintah daerah, kalangan swasta, kalangan organisasi
kemasyarakatan, kalangan universitas dan akademisi, kalangan politik dan
tentunya masyarakat sendiri perlu membangun visi yang sama, pola pikir dan juga
pola tindak yang saling menguatkan dengan difokuskan pada upaya penanggulangan
kemiskinan. Dalam kemitraan yang saling menguatkan inilah maka berbagai sasaran
peningkatan kesejahteraan rakyat dapat dicapai dengan baik. Pemerintah sangat
mendukung setiap prakarsa dan inovasi yang dijalankan serta dikembangkan oleh
semua pihak dalam mendukung upaya peningkatan kesejahteraan rakyat ini.
Refrensi :