Siapa yang tidak kenal dengan Rumah
Makan Sederhana? Lepau khas Minangkabau ini tentu sudah tidak asing lagi bagi
Anda bahkan yang gemar makan makanan Padang. Kisah ini bermula dari sang
pemilik yang bernama H. Bustaman yang lahir di Tanah Datar, Sumatra Barat.
Hanya berbekal pendidikan terakhir yaitu kelas 2 Sekolah Rakyat (SR), beliau
rela melakukan pekerjaan apapun yang halal untuk mengais rezeki seperti bekerja
di perkebunan karet, penjual koran, bahkan pencuci piring di sebuah rumah makan
di kota itu.
Merasa perlu kemajuan dalam
kehidupannya, beliau memutuskan untuk bertolak ke tanah Jawa khususnya kota Jakarta mengikut
adik iparnya dengan menetap di Matraman, Jakarta Pusat. Di daerah itu, beliau
yang baru 2 tahun menikah dengan Fatimah memiliki ide untuk berdagang rokok
dengan menggunakan gerobak. Namun apa daya, ternyata di kawasan tersebut
terjadi ancaman terhadap etnis Minang oleh sekelompok ‘preman’ sehingga beliau
beserta keluarganya terpaksa menyelamatkan diri dengan berhijrah ke kawasan
Pejompongan sekaligus membuka usaha yang sama di sana namun dengan omzet yang
lebih kecil. Tidak puas dengan usahanya saat ini, Bustaman memberanikan diri
untuk membuka usaha baru di bidang kuliner khas Minangkabau dengan membuka
lapak di Bendungan Hilir meskipun beliau tidak memiliki latar belakang
kemampuan memasak. Walaupun demikian, beliau berinisiatif untuk bertanya dan
belajar kepada sesama pedagang masakan Padang lainnya dan ternyata membuahkan
hasil yang baik.
Banyak aral melintang dari upayanya
mengadu nasib di Jakarta mulai terjaring penertiban petugas keamanan hingga
masalah yang dipicu utang-piutang sesama saudara sendiri, tapi hal itu tidak
membuatnya menyerah. Jerih payah serta cobaan yang dialaminya mendatangkan
kesuksesan dengan mengembangkan rumah makan besar. Ternyata nama ‘Rumah Makan
Padang Sederhana’, yang menjadi merek dagang sang pemilik, diambil dari
nama restoran di Jambi tempat dirinya dahulu bekerja sebagai pencuci piring dan
istrinyalah yang menyarankan pemberian nama itu karena memang namanya mudah
diingat.
Untuk melindungi merek ‘Sederhana’,
pada tahun 2000 beliau membentuk perusahaan berbadan hukum yang diberi nama PT
Sederhana Citra Mandiri. Pada saat ini lebih daripada 70 restoran miliknya
tersebar di berbagai kota di Indonesia dan Malaysia.Demikian kisah sukses yang
disajikan secara singkat ini. Semoga menjadi inspirasi bagi Anda..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar