Negosiasi
Menurut
Hartman, pengertian negosiasi dapat berbeda-beda tergantung dari sudut pandang
siapa yang terlibat dalam suatu negosiasi. Dalam hal ini, ada dua pihak yang
berkepentingan dalam bernegosiasi yaitu pembeli dan penjual. Lebih jelasnya bahwa
negosiasi merupakan suatu proses komunikasi antara dua pihak, yang
masing-masing mempunyai tujuan dan sudut pandang mereka sendiri, yang berusaha
mencapai kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak mengenai masalah yang
sama.
Salah
satu tujuan orang bernegosiasi adalah menemukan suatu keputusan atau
kesepakatan kedua belah pihak secara adil
dan dapat memenuhi harapan atau keinginan kedua belah pihak tersebut.
Contoh
Kasus Negosiasi dalam Kasus Bisnis
Peningkatan Gaji Karyawan
Pasca reformasi, buruh masih terus dihadapkan pada
persoalan krusial, baik dalam konteks eksternal relasi buruh dengan pemerintah
dan pengusaha. Maupun problem internal seputar mutu SDM hingga konflik
kepentingan antar pengurus serikat buruh/pekerja. Rekson Silaban dari Konfederasi
Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBI) menyampaikan, pencapaian gerakan buruh
sekarang ini tidak sebesar kebebasannya. Kaum buruh di Indonesia memang kini
memiliki kebebasan berserikat dengan kondisi yang jauh lebih baik, tetapi
konflik relasi industrial - perburuhan juga didapati meningkat. Masalah upah
dan kesejahteraan buruh tidak lain menjadi pemicu utama konflik.
Seperti masalah yang saat ini sedang dihadapi oleh PT.
Indofood (Mie Instan), terdapat beberapa konflik antara serikat buruh dengan
para manajer perusahaan. Para buruh menjalankan aksi mogok kerja dan
demonstrasi untuk menuntut para manajer perusahaan untuk meningkatkan gaji
karyawan. Dan kabar tentang aksi mogok kerja dan demonstrasi karyawan akhirnya
sampai kepada General Manager PT. Indofood. General Manager segera melakukan
breafing dengan para manajer untuk membahas tentang konflik yang sedang terjadi
didalam perusahaannya. Dari hasil breafing tersebut menghasilkan keputusan
untuk memanggil perwakilan dari buruh untuk melakukan negosiasi dengan para
manajer untuk menyelesaikan konflik yang sedang terjadi diperusahaan mie instan
tersebut.
Ketika negosiasi dilaksanakan, ada 2 perwakilan dari
pihak buruh yang mulai menjelaskan tentang permasalahan sebenarnya. Aksi mogok
kerja dan demonstrasi karyawan ini dipengaruhi oleh tingkat upah yang sangat
minimum setiap bulannya. Karyawan menuntut kenaikan gaji dari 2 juta rupiah
perbulan, meminta kenaikan gaji sebesar 3 juta rupiah perbulan. Tetapi dari
pihak perusahaan belum menyetujui untuk kenaikan gaji tersebut karena masih
mempertimbangkan beberapa aspek yang harus dilihat terutama dalam laporan
keuangan yang ada di dalam perusahaan. Produksi di perusahaan menurun karena
pendapatan yang tidak stabil. Dari pihak HRD menyatakan bahwa kurangnya kinerja
buruh saat ini yang mengakibatkan menurunnya produk yang dihasilkan, itulah
yang menjadi ahan pertimbangan apakah permintaan buruh akan dikabulkan atau
tidak.
Dari para manajer perusahaan tetap berusaha untuk menaikkan gaji para buruh
tersebut. Setelah pihak perusahaan telah mempertimbangkan semuanya, maka pihak
perusahaanpun memutuskan untuk mengambil jalan tengahnya yaitu gaji jadi
dinaikkan sebesar 2,8 juta. Meskipun kenaikan gaji tersebut tidak sesuai dengan
apa yang diharapkan oleh para buruh, mereka tetap menerima kenaikan gaji
tersebut untuk kelangsungan hidup mereka. Kenaikan gaji tersebut telah disahkan
kepada kedua pihak tersebut yaitu dari perwakilan buruh dan manajer perusahan.
Dengan kenaikan gaji manajer HRD menghimbau kepada karyawan agar karyawan tetap
bekerja dengan baik serta bisa membangun kembali perusahaan yang sekarang
tidak stabil pendapatannya.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar