Minggu, 05 Juni 2016

Contoh Negosiasi yang Sukses dalam Kasus Bisnis



Negosiasi

            Menurut Hartman, pengertian negosiasi dapat berbeda-beda tergantung dari sudut pandang siapa yang terlibat dalam suatu negosiasi. Dalam hal ini, ada dua pihak yang berkepentingan dalam bernegosiasi yaitu pembeli dan penjual. Lebih jelasnya bahwa negosiasi merupakan suatu proses komunikasi antara dua pihak, yang masing-masing mempunyai tujuan dan sudut pandang mereka sendiri, yang berusaha mencapai kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak mengenai masalah yang sama.
            Salah satu tujuan orang bernegosiasi adalah menemukan suatu keputusan atau kesepakatan kedua belah pihak secara adil  dan dapat memenuhi harapan atau keinginan kedua belah pihak tersebut.


Contoh Kasus Negosiasi dalam Kasus Bisnis

Peningkatan Gaji Karyawan

Pasca reformasi, buruh masih terus dihadapkan pada persoalan krusial, baik dalam konteks eksternal relasi buruh dengan pemerintah dan pengusaha. Maupun problem internal seputar mutu SDM hingga konflik kepentingan antar pengurus serikat buruh/pekerja. Rekson Silaban dari Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBI) menyampaikan, pencapaian gerakan buruh sekarang ini tidak sebesar kebebasannya. Kaum buruh di Indonesia memang kini memiliki kebebasan berserikat dengan kondisi yang jauh lebih baik, tetapi konflik relasi industrial - perburuhan juga didapati meningkat. Masalah upah dan kesejahteraan buruh tidak lain menjadi pemicu utama konflik.

Seperti masalah yang saat ini sedang dihadapi oleh PT. Indofood (Mie Instan), terdapat beberapa konflik antara serikat buruh dengan para manajer perusahaan. Para buruh menjalankan aksi mogok kerja dan demonstrasi untuk menuntut para manajer perusahaan untuk meningkatkan gaji karyawan. Dan kabar tentang aksi mogok kerja dan demonstrasi karyawan akhirnya sampai kepada General Manager PT. Indofood. General Manager segera melakukan breafing dengan para manajer untuk membahas tentang konflik yang sedang terjadi didalam perusahaannya. Dari hasil breafing tersebut menghasilkan keputusan untuk memanggil perwakilan dari buruh untuk melakukan negosiasi dengan para manajer untuk menyelesaikan konflik yang sedang terjadi diperusahaan mie instan tersebut.

Ketika negosiasi dilaksanakan, ada 2 perwakilan dari pihak buruh yang mulai menjelaskan tentang permasalahan sebenarnya. Aksi mogok kerja dan demonstrasi karyawan ini dipengaruhi oleh tingkat upah yang sangat minimum setiap bulannya. Karyawan menuntut kenaikan gaji dari 2 juta rupiah perbulan, meminta kenaikan gaji sebesar 3 juta rupiah perbulan. Tetapi dari pihak perusahaan belum menyetujui untuk kenaikan gaji tersebut karena masih mempertimbangkan beberapa aspek yang harus dilihat terutama dalam laporan keuangan yang ada di dalam perusahaan. Produksi di perusahaan menurun karena pendapatan yang tidak stabil. Dari pihak HRD menyatakan bahwa kurangnya kinerja buruh saat ini yang mengakibatkan menurunnya produk yang dihasilkan, itulah yang menjadi ahan pertimbangan apakah permintaan buruh akan dikabulkan atau tidak.

            Dari para manajer perusahaan tetap berusaha untuk menaikkan gaji para buruh tersebut. Setelah pihak perusahaan telah mempertimbangkan semuanya, maka pihak perusahaanpun memutuskan untuk mengambil jalan tengahnya yaitu gaji jadi dinaikkan sebesar 2,8 juta. Meskipun kenaikan gaji tersebut tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh para buruh, mereka tetap menerima kenaikan gaji tersebut untuk kelangsungan hidup mereka. Kenaikan gaji tersebut telah disahkan kepada kedua pihak tersebut yaitu dari perwakilan buruh dan manajer perusahan. Dengan kenaikan gaji manajer HRD menghimbau kepada karyawan agar karyawan tetap bekerja dengan baik serta  bisa membangun kembali perusahaan yang sekarang tidak stabil pendapatannya.


Referensi:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar