Sabtu, 29 November 2014

Segmentig, Targetting, and Positioning Bisnis Ice Blend





v   
ANALISIS PASAR DAN PEMASARAN
 
Dibeberapa sudut perkotaan, usaha Ice Blend atau yang biasa disebut Bubble telah menjadi bisnis minuman yang sangat potensial untuk tambahan penghasilan. Bisnis minuman seperti ini saya jadikan bisnis rumahan milik sendiri atau Brand(Waralaba).
.
A.      PRODUK YANG DESEDIAKAN
KEUNGGULAN:
a.       Menggunakan bahan Bubble Ice impor yang berkualitas
b.       Investasi relatif kecil
c.        Cepat balik modal, proyeksi kurang dari setahun
d.       Sistem usaha yang sederhana dan telah terbukti berhasil
e.        Mudah dikelola, tidak dibutuhkan keahlian dan pengalaman usaha
f.        Sedikit keterlibatan waktu, cocok untuk Anda yang sibuk
g.       Potensi pertumbuhan yang luar biasa, bisa membuka lebih dari satu outlet.
h.       Pangsa pasar yang besar dan terus tumbuh
i.         Mempunyai bisnis milik Anda sendiri
j.         Proteksi wilayah outlet
k.       Tidak butuh tempat usaha yang besar
l.         Tidak membutuhkan banyak karyawan
m.     Tidak membutuhkan karyawan dengan keahlian khusus

B.      SEGMENTING PEMASARAN PRODUK

Pemilihan usaha yang strategis dengan acuan : 
a.       Banyak peminat 
b.      Mudah di jangkau 
c.       Belum ada atau masih sedikit pesaing 
d.      Wilayah Pemasaran:
            ·         Bekasi 
·           Jakarta
e.      Jalur Distribusi:
·         Individu
·         Perumahan
·           Sekolah
·         Perkantoran
·         Perkampusan 
f.        Alamat Penjualan:
Ø  Jalan Bungur Raya no 88 Kebayoran Lama, Jakarta 12240 .
Ø  Jl Gunung Sahari 3 no 1 B, Jakarta.
Ø  Kodam Bintaro Permai No 9 R, Jakarta.
Ø  Jl Dr. Makaliwe 1/9 Grogol, Jakarta Barat 11450 Indonesia.
Ø  Jl. Raya Kalimalang Bekasi, Ruko Bumi Satria Kencana Blok B No 413.
Ø  Jalan Duri Kosambi no 12 Cingkareng, Jakarta 11750.
Ø  Jalan Raya Cilincing no 1 Jakarta utara.
Ø  Jl Pemuda no 66 Rawamangun Jakarta Timur 13220. 16.
Ø  Jalan Raya Cilincing no 1 Jakarta utara.
C.      TARGETING PEMASARAN PRODUK
Pemasaran yang di tuju adalah perumahan, kalangan remaja, anak-anak, mahasiswa dan siapapun yang senang hangout dengan teman, sahabat, keluarga dan senang dengan kuliner. Kami akan memajukan usaha yg berawal dari minuman dengan menambahkan makanan, membuka kedai yang lebih besar lagi.

D.      STRATEGI PEMASARAN
·         Pengembangan Wilayah 
Untuk saat ini pengembangan pemasaran sudah berada di wilayah Jakarta dan Bekasi. Dan selanjutnya kami akan meluaskan wilayah di daerah Jogjakarta, Bandung. Dimana kami akan mencari wilayah yang strategis, banyak peminat dan jarang pesaing.
·         Kegiatan Promosi 
Promosi yang kami gunakan adalah membuat brosur dan memberi diskon untuk pembelian buy 1 get 1 free per bulannya.
·         Harga:
1.      Original Bubble                 :  Rp 6.000
2.      Bubble Complete              :  Rp 8.000
3.      Bubble with Topping        :  Rp 10.000
4.      Mie Instant Level              :  Rp 8.000
5.      Sosis Bakar Small             :  Rp 2.000
6.      Sosis Bakar Large             :  Rp 7.000
7.      Ice Cream Goreng             :  Rp 5.000
8.      Roti Bakar                         :  Rp 8.000
Pemasukan dalam sebulan      :  Rp 1.620.000
Pengeluaran:
1.      Listrik                                :  Rp 200.000
2.      Air                                     :  Rp 100.000
3.      Biaya Lain-lain                  :  Rp 250.000
Total Pengeluaran                   :  Rp 550.000
Keuntungan                            :  Rp 1.070.000

E.       ANALISIS RISIKO USAHA
1. Daya tahan yang kurang lama.
2. Cepat Banyak Mendapatkan Pesaing
3. Musiman
4. Cepat Bangkrut

F.        POSITIONING
Bisnis Pop Ice adalah bisnis yang sudah sering dan banyak orang yang membuka usaha kedai pop ice. Disini saya membuka kedai mini dengan memperjualkan minuman dan sekarang menambahkan ke makanan dan membesarkan kedai kecil saya. Dengan begitu walaupun banyak pesaing saya bisa bersaing dengan menambahkan banyak variasi di dalam menu. Disini saya sebagai pembuka usaha kecil-kecilan dan saya yang memanage usaha saya sendiri dan Alhamdulillah banyak langganannya, karena mereka percaya kedai kami menjaga kehigienisan produk yang kami bikin dengan ini saya bisa menyakinkan kepada pelanggan saya untuk tetap membeli produk yang kami jual.

Jumat, 28 November 2014

Asal Muasal Produk Indomie



Sejarah Indomie


Indomie pertama kali dibuat oleh PT. Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd. pada tahun 1972 dengan rasa sari ayam (sekarang rasa kaldu ayam) dan rasa sari udang (sekarang rasa kaldu udang). Pada tahun 1982 Indomie varian rasa kari ayam dan mi goreng diluncurkan. Pada tahun 1984 perusahaan tersebut dibeli oleh PT. Sarimi Asli Jaya, yang memproduksi Sarimi. Pada tahun 1987, Pop Mie, mi instan dalam bentuk cup dari Indomie, diluncurkan untuk pertama kalinya dengan rasa ayam dan rasa baso. Pada tahun 1990 PT. Panganjaya Intikusuma didirikan, yang kemudian menjadi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. pada tahun 1994, mengambil alih kedua perusahaan tersebut (PT. Sarimi Asli Jaya dan PT. Sanmaru). Pada tahun 2005 saat pergantian kemasan, Indomie berhasil memecahkan rekor Guinness World Records sebagai bungkus mi instan terbesar di dunia. Pada tahun 2006 Indomie Goreng Kriuuk diluncurkan, dengan tiga pilihan kriuuk, yaitu kriuuk ayam, bawang dan pedas. Pada tahun 2009 gambar foto ilustrasi saran penyajian Indomie direvisi di Indomie Goreng Spesial, Rasa Ayam Bawang, Rasa Ayam Spesial, Rasa Kaldu Ayam dan Rasa Soto Mie. Pada tanggal 3 Januari 2010 Indofood CBP memperkenalkan Indomie kemasan baru untuk semua varian rasa goreng, kuah, Selera Nusantara dan JUMBO dengan tagline seleraku dalam pesona baru. Pada bulan Agustus 2010 Indomie Keriting hadir dengan tiga rasa baru yaitu Goreng Rasa Ayam Cabe Rawit, Goreng Rasa Kornet dan Rasa Laksa Spesial serta pergantian kemasan untuk varian Goreng Spesial dan Rasa Ayam Panggang. Pada akhir 2011 Indomie Goreng Rendang diluncurkan, dengan daging sapi asli dipadu dengan bumbu rendang asli, dengan tagline ini baru rendang. Pada bulan Agustus 2012 Indomie menyelenggarakan program ulang tahun yang ke-40 tahun, yang perayaannya diselenggarakan di Mal Taman Anggrek, Jakarta. Pada bulan Desember 2012 diluncurkan varian baru Indomie Goreng Cabe Ijo, dengan serpihan cabe hijau asli dan minyak bumbu cabe hijau yang diberi pewarna hijau klorofil agar mi berwarna hijau. Slogan iklan Indomie Goreng Cabe Ijo yaitu ijo, mantap, hot yang kemudian pada bulan April 2013 dengan slogan "Asli Cabe Ijo". Pada bulan November 2013 diluncurkan varian baru Indomie Taste of Asia, yaitu rasa Tom Yum, Bulgogi dan Laksa. Pada bulan Januari 2014 diluncurkan varian baru Indomie Goreng Iga Penyet, dengan bumbu iga penyet dengan slogan "Dahsyat Iga Penyetnya!" yang kemudian pada bulan Maret 2014 dengan slogan "Dahsyat Rasanya!". Pada bulan September 2014 diluncurkan varian baru Indomie Kuliner Indonesia, yaitu Mi Goreng Rasa Dendeng Balado dan Rasa Soto Lamongan.

Promosi dan Pemasaran

Indomie untuk saat ini merupakan market leader dalam medan persaingan berbagai produk mi instan di Indonesia. Posisinya yang kuat disebabkan oleh faktor Indomie sebagai produk mi instan yang pertama kali hadir di Indonesia serta strategi promosi dan pemasaran yang gencar. Metode promosi yang digunakan adalah terutama melalui iklan di media elektronik dan cetak, mensponsori berbagai acara, serta instalasi iklan billboard secara luas. Indomie sangat dikenal dengan taglinenya, "Indomie Seleraku". Pada tahun 2008 Indomie melakukan inovasi dalam promosinya dengan mengadakan event Indomie Jingle Dare, sebuah ajang kompetisi bagi pelajar tingkatan SMA untuk membuat jingle bagi iklan Indomie.
Iklan Indomie pada tahun 2001 dibintangi oleh Chairul Tanjung, Jovanka Mardova, dan Okky Lukman.
Dalam pemasarannya, grup distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi mi instan yang terluas di Indonesia, yang mana menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi pasar yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin. Indomie dapat dibeli secara satuan per bungkus, dapat juga dibeli dengan paket per 5 bungkus dan paket 1 kardus yang berisi 30 atau 40 bungkus indomie. Harga Indomie relatif ekonomis, di Indonesia pada tahun 2012, Indomie dihargai Rp. 1.450,- per bungkusnya atau sekitar 10 sen dolar Amerika. Di Australia, tahun 2009 Indomie dijual dengan harga 25 sen per bungkusnya atau AUD 10 untuk satu kardus berisi 40 bungkus Indomie, sedangkan di Amerika Serikat pada tahun 2009, Indomie biasa dijual dengan harga 1 dolar per 3 bungkusnya, dan dapat ditemukan di berbagai Supermarket Asia seperti Lion Supermarket, Marina Food, atau 99 Ranch Market.